LINGKUNGAN HIDUP

Menyelamatkan Lingkungan Sumatera dari Cengkeraman Industri Perkebunan

 

Penulis: Bangun Lubis — Wartawan

Pulau Sumatera merupakan salah satu wilayah dengan kekayaan alam luar biasa di Indonesia.

Hamparan hutan tropisnya yang luas, sungai-sungai besar yang mengalir deras, lahan gambut yang menyimpan air, serta keanekaragaman hayati yang tinggi adalah karunia yang tak ternilai. Namun, di balik keindahan itu, ada kenyataan getir yang kini mengancam: lingkungan hidup di Sumatera sedang mengalami tekanan berat akibat ekspansi besar-besaran industri perkebunan dan ekstraksi sumber daya alam.

 

Dalam beberapa dekade terakhir, jutaan hektar hutan alam Sumatera berubah menjadi lahan kebun industri — terutama kelapa sawit dan karet. Banyak di antaranya dikelola oleh perusahaan besar. Perubahan bentang alam ini berdampak sangat luas. Hutan-hutan yang dulu menjadi penyangga kehidupan, kini banyak yang hilang. Akibatnya, ekosistem alami terganggu, banjir makin sering melanda, udara menjadi tidak sehat, dan keanekaragaman hayati perlahan-lahan punah.

 

Dampak paling terasa adalah pada masyarakat lokal yang hidup di sekitar hutan. Dulu, mereka mengandalkan air bersih dari sungai yang jernih, hasil hutan untuk kebutuhan sehari-hari, dan udara segar dari pepohonan. Kini, banyak sungai tercemar oleh limbah industri. Lahan gambut kering, dan kebakaran hutan menjadi bencana tahunan. Setiap musim kemarau, kabut asap tebal menyelimuti kota dan desa, mengganggu kesehatan masyarakat dan aktivitas ekonomi.

Baca Juga  Peringati Hari Kebaya Nasional, Ratusan Ibu-ibu di Sumsel Ikuti Parade Berpakaian Kebaya

 

Selain merusak lingkungan, ekspansi perkebunan juga sering menimbulkan konflik lahan. Masyarakat adat kehilangan ruang hidupnya, dan keanekaragaman satwa seperti **Harimau Sumatra** dan **Gajah Sumatra** makin terancam punah karena habitat mereka menyempit. Padahal, hutan Sumatera adalah salah satu benteng terakhir dari keanekaragaman hayati dunia.

 

Pakar lingkungan mengingatkan bahwa hutan bukan sekadar pohon. Ia adalah sistem kehidupan yang menopang segalanya — menyerap air hujan, mencegah banjir, menjaga udara tetap bersih, dan menjadi rumah bagi jutaan makhluk hidup. Ketika hutan hilang, maka bencana bukan hanya menimpa satu kelompok, tapi seluruh masyarakat.

 

Karena itu, penyelamatan lingkungan hidup di Sumatera harus menjadi **prioritas bersama**. Pemerintah tidak boleh hanya melihat sisi ekonomi dari industri perkebunan, tetapi juga harus mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan. Pengawasan terhadap perusahaan harus diperketat, dan izin pembukaan lahan tidak boleh diberikan secara serampangan.

 

Perusahaan pun mesti bertanggung jawab. Mereka harus memastikan operasionalnya ramah lingkungan, tidak merusak hutan, tidak membakar lahan, dan tidak mencemari sungai. Tidak cukup hanya dengan sertifikasi, tapi perlu tindakan nyata di lapangan.

Baca Juga  Bank Sampah Keliling: Si Kecil Penuh Manfaat

 

Masyarakat juga memiliki peran penting. Suara rakyat perlu diperkuat agar pemerintah dan pelaku usaha tidak mengabaikan kelestarian alam. Gerakan lokal yang menjaga hutan, rehabilitasi lahan gambut, dan pendidikan lingkungan sejak dini bisa menjadi benteng pertahanan terakhir bagi alam Sumatera.

Beberapa langkah penting yang perlu segera dilakukan antara lain:

  • 1. **Rehabilitasi hutan** dan lahan gambut yang rusak secara menyeluruh.
  • 2. **Pengawasan ketat** terhadap ekspansi kebun industri.
  • 3. **Penerapan sanksi tegas** bagi perusahaan perusak lingkungan.
  • 4. **Pelibatan masyarakat lokal** dalam pengelolaan hutan lestari.
  • 5. **Edukasi generasi muda** agar tumbuh kesadaran mencintai alamnya sendiri.

 

Sumatera tidak boleh hanya menjadi ladang ekonomi bagi segelintir orang, tetapi harus dijaga sebagai rumah kehidupan jutaan jiwa. Jika kita tidak bergerak sekarang, kerusakan akan semakin parah, dan generasi mendatang akan kehilangan hutan yang menjadi kebanggaan kita bersama.

 

Menyelamatkan lingkungan Sumatera bukan tugas segelintir orang — ini tugas kita semua. Pemerintah, perusahaan, masyarakat, dan anak muda harus bersatu menjaga hutan dan alam Sumatera. Karena di dalam rimba yang lestari, tersimpan masa depan kita. 🌱

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button