Wawako Palembang Sambut Kolaborasi Pembinaan Napi dan Atasi Over Kapasitas Lapas

BritaBrita.com, PALEMBANG – Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Prima Salam, menerima audiensi Kepala Lapas Kelas I Palembang, M. Pithra Jaya Saragih, di Ruang Rapat II Setda Pemkot Palembang, Kamis, 10Juli 2025.
Pertemuan ini menjadi momentum penting membahas langkah strategis pembinaan narapidana (napi) dalam rangkaian menekan kriminalitas dan penanganan kelebihan (over) kapasitas lembaga pemasyarakatan.
Prima Salam menyatakan komitmen Pemerintah Kota Palembang mendukung pembinaan napi. Ini salah satu strategi untuk menekan angka kriminalitas di wilayah Kota Palembang.
“Kami siap berkolaborasi dalam upaya pembinaan narapidana dengan harapan ke depan hal ini bisa menjadi langkah preventif dalam menurunkan tingkat kriminalitas di Palembang,” ujarnya.
Wakil walikota juga menyoroti persoalan serius kondisi lembaga pemasyarakatan yang saat ini mengalami kelebihan (over) kapasitas. Prima Salam menyatakan akan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.
Sementara Kepala Lapas Kelas I Palembang, M. Pithra Jaya Saragih, mengungkapkan saat ini kapasitas lapas yang ia pimpin jauh melebihi daya tampung yang ideal.
“Seharusnya Lapas Kelas I Palembang hanya menampung 500 orang tapi kini dihuni sekitar 1.500 narapidana, Ini artinya tingkat hunian sudah lebih dari 200 persen, satu kamar yang seharusnya untuk 6 orang kini diisi hingga 12 orang,” jelas Pithra.
Ia menjelaskan, beberapa solusi tengah dipertimbangkan termasuk pendistribusian narapidana ke lapas lain di daerah, percepatan pembebasan bersyarat serta pemberian remisi pada momen Hari Kemerdekaan 17 Agustus bagi narapidana yang berkelakuan baik juga menjadi solusi mengatasi over kapasitas tersebut.
Pithra juga menyoroti tingginya jumlah narapidana kasus narkotika yang mencapai 60 persen dengan mayoritas merupakan pengguna.
Ia mendorong adanya pembaruan regulasi yang lebih berpihak pada rehabilitasi bukan pembinaan.
“Sesuai undang-undang, pengguna narkotika seharusnya direhabilitasi sebelum putusan pengadilan dan kami berharap ke depan ada regulasi tegas yang membedakan antara
pemakai dan bandar narkoba,” tegasnya.
Kolaborasi antara Pemkot Palembang dan Lapas ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menciptakan sistem pembinaan yang lebih manusiawi, efektif dan berkelanjutan demi keamanan serta ketertiban kota Palembang khususnya. (*)
Editor: Ajmal Rokian