OLAHRAGA

Tendangan Silaturahmi, Gawang Sportifitas & Bonus Gol ala Gubernur [Sumsel Siap Cetak Messi dari Martapura!]

Ada yang beda dari stadion Bumi Sriwijaya Jumat kemarin, biasanya stadion itu cuma ramai pas Liga 2 atau konser nostalgia, tapi kali ini meriah oleh suara semangat, teriakan pegawai OPD yang mendadak jadi striker, dan seragam-seragam instansi yang berubah fungsi jadi jersey ala klub Eropa. Kalau tidak diperhatikan seksama, RSUD Siti Fatimah itu tampak seperti Real Madrid versi rebusan pare kuat di tengah, alot di belakang.

Ya, ini bukan film dokumenter PSSI, tapi kisah nyata dari Kejuaraan Sepak Bola Antar OPD dan pembukaan resmi Piala Gubernur Sumatera Selatan U-15.

Gubernur H. Herman Deru hadir langsung, bukan cuma buat formalitas nendang bola pembuka lalu pulang, tapi ikut membakar semangat, membagikan bonus, bahkan menabuh genderang pertempuran dengan gaya khas, “Setiap gol saya kasih lima ratus ribu!”. mantap gak sia-sia main bola, he..he!!.

Bayangkan, total 97 gol tercipta di antar OPD. Itu artinya, bonus yang cair lebih dari separuh APBD kelurahan. Bisa buat beli rompi baru Satpol PP, atau minimal buat tambal jalan yang selalu bolong tiap musim kemarau datang, seperti mantan pacar yang balik pas kita udah bahagia.

Tapi sesungguhnya, bukan soal nominalnya. Kata orang bijak dari kampung saya, “Uang bisa habis, tapi gol yang dicetak dengan niat tulus akan abadi di grup WhatsApp kantor”.

Akan tetapi, ajang ini bukan cuma hiburan akhir pekan. Ini semacam pelatihan tim building yang dibumbui aroma keringat, urat betis ketarik, dan semangat silaturahmi yang membara, karena ketika Bapenda adu penalti dengan Satpol PP, sesungguhnya mereka sedang mengasah kekompakan, bukan hanya rebut piala.

Bahkan menurut keterangan petugas medis, banyak pegawai yang setelah turnamen ini langsung daftar fisioterapi dan terapi bekam.

Sebagian malah berpikir untuk pensiun dini dari jabatan bendahara karena cedera ligamen waktu ngejar bola yang ternyata cuma bola taktik, bukan bola asli.

Baca Juga  Bang Onim Bertemu Sultan Palembang

Tapi jangan salah, dari sinilah semangat muncul, pasalnya saat itu pegawai yang kompak di lapangan, dampaknya bisa kompak juga dalam ngurus anggaran. Kalau sudah bisa saling oper bola, minimal bisa juga saling oper berkas tanpa drama.

Nah, saat sesi pembukaan Piala Gubernur U-15, suasana berubah jadi haru biru. Anak-anak muda dari seluruh Sumatera Selatan berkumpul, membawa mimpi. Ada yang pengen jadi kiper, karena idolanya Gianluigi Buffon. Ada pula yang bercita-cita jadi seperti Shin Tae-yong, walaupun belum bisa bedain offside dan upside-down pancake.

Gubernur Deru tahu betul, mimpi anak-anak ini butuh panggung, oleh sebab itu, ia bukan cuma buka turnamen, tapi kasih bonus juga Rp200 ribu per gol!. Ini bukan turnamen biasa, ini adalah pemijahan bakat sepak bola. Kalau di kampung, ini semacam benih ikan lele unggul, asal kolamnya dibersihkan, makanannya dijaga, pasti panennya bikin bangga.

Daerah lain

Bandingkan dengan daerah lain seperti Maluku Utara, yang lewat akademi Ternate United sukses mengorbitkan beberapa nama ke Liga 1. Atau Papua, yang tak pernah kehabisan stok pemain lincah ala Boaz Solossa. Bahkan di Spanyol nun jauh disana dari Kota Palembang,  akademi La Masia-nya Barcelona sejak dini sudah mengatur gizi pemain, bukan hanya strategi.

Lionel Messi sendiri pernah berkata dalam sebuah wawancara di Media Mass asal Spanyol, yang termasuk salah satu media olahraga paling terkenal di dunia [2 Mei 2016]. “You have to fight to reach your dream. You have to sacrifice and work hard for it.” (Kamu harus berjuang meraih mimpimu. Kamu harus berkorban dan bekerja keras untuk itu.)

Pesan Messi itu bisa diikuti bibit-bibit sepak bola Sumsel sebagai motivasi untuk maju, sebab kalau mimpi ingin membela Sriwijaya FC atau bahkan Timnas, maka perjuangannya dimulai dari sekarang. Dari turnamen kecil, dari sepatu bolong, dari wasit yang merangkap guru olahraga.

Baca Juga  Desy Cs Persembahkan Medali Perunggu untuk Sumsel

Turnamen antar OPD dan U-15 ini sejatinya bukan cuma tentang bola. Ini tentang arah pembangunan. Kalau ingin Sumsel maju, lanjutkan semangat kebersamaannya, dan pola pembinaan harus dimulai dari bawah, bukan hanya stadion megah, tapi juga semangat akar rumput.

Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga, jangan turnamen ini cuma diselenggarakan pas ulang tahun provinsi. Lanjutkan dengan cabang lain. Siapa tahu dari kegiatan ini, bisa muncul bebenaran bibit baru.

Pepatah lama bilang, “Orang yang berlari mengejar bola, takkan sempat mengejar hoaks dan intrik kantor”. Jadi, mari terus dorong olahraga sebagai bagian dari pembangunan karakter, etos kerja, dan identitas daerah.

Karena kalau sepak bola bisa menyatukan negara, maka silaturahmi antar OPD minimal bisa menyatukan visi dan misi. “Bola memang bundar, tapi tekad harus tegak lurus. Jika kaki bisa menendang, hati juga harus mau menyatu, sepak bola tak hanya soal skor, tapi soal bagaimana kita bermain jujur dan berlari bersama menuju tujuan.

Nah, jangan tunggu Messi datang dari Palembang Indah Mall. Ciptakan Messi-messi lokal dari lorong, dari dusun, dari halaman sekolah. Karena kalau bukan kita yang mulai sekarang, nanti yang kita punya cuma lapangan luas tanpa semangat, dan bola bundar yang cuma jadi properti selfie. Tendang bola, bukan peluang!.

Intinya dalam hidup ini, tidak semua bisa kita tendang keluar seperti bola, namun setidaknya, dengan semangat, silaturahmi, dan bonus per gol, kita bisa menendang rasa malas dan membobol gawang prestasi bersama. Ayo, Sumsel… cetak gol, cetak sejarah! [***]/Irwan Wahyudi/foto : Pemprov Sumsel

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button